PERAN SIM PAI DALAM MININGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam
Dosen
Pembimbing : Dr. Helmawati, S.E, M.PdI
Diusun
Oleh :
Barda’i
Iskandar
NIS
:21030901100528
PROGRAM
MAGISTER
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NUSANTARA BANDUNG
2014
M/ 1435 H
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
segala puji hanya milik Allah, berkat rahmat, hidayah serta inayah-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini, shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah saw, keluarga serta shahabat-shabatnya juga umatnya yang selalu
turut dan taat atas petunjuknya sampai hari kiamat
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan Agama Islam”, pada program Pasca sarjana Magister Pendidikan Islam
Universitas Islam Nusantara Bandung, tentu saja untuk menggali informasi dan
wawasan tentang SIM yang terkait dengan Pendidikan Agama Islam.
Ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Dosen Pengampu yang
telah memberikan pencerahan-pencerahan dan penerangan berkaitan dengan materi mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam
Saya
menyadari kekurangan serta kealphaan dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata “sempurna atau benar”, oleh karena itu kami mengharapkan saran serta
kritik yang membangun dari para pemerhati juga pembaca demi perbaikan makalah
ini di masa yang akan datang, akhirnya kepada Illahi Rabbi kami berserah diri
dan hanya kepada-Nya kami mohon pertolongan.
|
Pamanukan, Maret
2014
Penyusun
|
DAFTAR
ISI
Kata pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.
Latar
belakang Masalah 1
B.
Rumusan
Masalah 3
C.
Tujuan
Penulisan 3
BAB II KAJIAN TEORI 4
A.
Pengertian
Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM)
4
B.
Pengertian
Pendidikan Agama Islam 10
BAB III PEMBAHASAN 14
BAB IV SIMPULAN 21
DAFTAR PUSTAKA 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam meningkatkan
kualitas pendidikan, fungsi sistem informasi manajemen adalah suatu kegiatan
formal dalam hal mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi kepada
orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Lembaga pendidikan dikatakan
berhasil apabila mampu memenuhi semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang
tua, dan masyarakat). Dalam hal layanan informasi yang berkualitas, lembaga
pendidikan harus mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
mudah didapatkan secara efektif dan efisisen yang akan berdampak pada
meningkatnya mutu pendidikan.
Dalam memenuhi semua
kebutuhan pelanggan dalam hal informasi, lembaga pendidikan memanfaatkan sistem
informasi manajemen sebagai penunjang demi tecapainya cita-cita yang
diharapkan. Secara sederhana sistem informasi manajemen merupakan sarana yang
tepat yang dapat mengantarkan organisasi informasi mengkoordinasikan segenap
aspek kebutuhan pelanggan. Sebagai pihak yang menerima layanan pendidikan,
Pelanggan utama layanan pendidikan adalah siswa. Sedangkan produk adalah
peluang pembelajaran (learning Opportunity) yang harus tercapai keperluannya,
yang elemen-elemennya adalah kurikulum dan sumber daya pembelajaran. Akan
tetapi, dalam dunia pendidikan laynan terbaik (exellence Service) tidak cukup
hanya diberikan kepada siswa atau orang tua siswa saja sebagai pelanggan
eksternal, layanan terbaikpun juga harus diberikan kepada para staff guru dan
pegawai sebagai pelanggan internal. Mereka dapat lebih optimal dalam
bekerjasama (collaboration through people) sehingga akan memberi dampak
terhadap kualitas yang akan diberikan.1
Pendidikan merupakan
salah sartu kunci pembangunan suartu
bangsa untuk mencapai ketingkat yang lebih memadai. Pendidikan juga mempunyai
tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia unrtuk menjadi penerus-penerus yang
berkualitasn yang cerdas dalam berfikir, trampil dalam berkarya dan santun
dalam berprilaku serta berpendidikan baik,jujur sertra mempunyai jiwa nasional
yang tinggi. Sebagaimana yang tertuang dalam UUD RI No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional bab II pasal 3, yang berbunyi :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya fotensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak muia,
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serrta bertanggungjawab. “2
Berkembangnya fotensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
maha Esa, berakhlak muia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serrta bertanggungjawab. Tidak cukuk dengan system
informasi manajemen saja maka diperlukan perangkat pembelajaran atau kurikulum
yang menunjang kearah terlahirnya peserta didik sesuai UUD tentang sisidiknas
tersebut.
Iman dan Taqwa dua kata
domainnya Agama oleh karena itu untuk mencapai peserta didik beriman dan
bertaqwa dibutuhkan pendidikan yang berbasis keagamaan, dan tujuan pendidikan
agama islam menjadikan manisia beriman dan bertakwa sebagaimana yang tersurat
dibeberapa ayat alquran diantaranya;
Q.S An-Nisa 4 : 1
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ
“Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dari jiwa yang satu(adam)”.
Q.S Al-Baqarah 2 : 21
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
“Wahai
manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang
sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.
Q.S
Ali Imran 3 : 102
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya, dan jangn kamu mati kecuali dalam keadan muslim”.3
Berdasarkan
UUD sisdiknas dan tujuan pendidikan agama Islam serta dikelola dengan mengunakan
system informasi manajemen maka diharapkan pendidikan di Indonesia melahrin
model pendidikann yang kompetitif, berkualitas dan menjadi acuan bagi insane
pendidikan di dunia, oleh karena itu dalam makalah ini akan menyoroti ruang
lingkup kiparah atau peran system informasi manajemen pendidikan islam dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
penulis rumuskan sebagai berikut;
1. Bagaimana
peranan SIM PAI dalam meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
peranan SIM PAI dalam meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian
Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1.
Peran
Teori
peran adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi sosial yang
menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh kategori-kategori
yang ditetapkan secara sosial misalnya ibu, manajer, guru. Setiap peran sosial
adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang
harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa
orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan
seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan
faktor-faktor lain. Adapun pengertian peran menurut para ahli, sebagai berikut;
a. Soerjono
Soekanto(2002 : 243) adalah ; “Peranan merupakan aspek dinamisi
kedudukan(status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan”4
b. Komarudin(1994:768)
dalam bukunya ensiklopedia manajemen adalah;
·
Bagian dari
tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen
·
Pola prilaku
yang diharapkan dapat menyertai suatu status
·
Bagian suatu
fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata
·
Fungsi yang
diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik ada padanya
·
Fungsi setiap
variable dalam hubungan sebab akibat
c. Peran
memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang
berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 845) “peranan
adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan”.
d. Nasution
(1994: 74 ) menyatakan bahwa “peranan adalah mencakup kewajiban hak yang
bertalian kedudukan”. Lebih lanjut Setyadi (1986 : 29 ) berpendapat ”peranan
adalah suatu aspek dinamika berupa pola tindakan baik yang abstrak maupun yang
kongkrit dan setiap status yang ada dalam organisasi”.
e. Usman
(2001 : 4 ) mengemukakan “ peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku
yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta
berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku.5
Berdasarkan
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peranan adalah suatu pola
tindakan yang dilakukan oleh sesuatu atau situasi baik secara individual maupun secara
bersama-sama, abstrak atau kongkrit yang dapat menimbulkan suatu peristiwa
2.
Sistem
Sistem berasal
dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan
yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di
mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga
merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut
beberapa ahli:
·
Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem
ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti
tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
·
Indrajit (2001:2), Sistem adalah
kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara
satu dengan lainnya.
·
Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan
dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai
tujuan-tujuan yang sama
- Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah
seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau
bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan
bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan
tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang6
Komponen atau Karakteristik sistem adalah bagian
yang membentuk sebuah sistem, diantaranya:
·
Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel.
Ia dapat berupa benda fisik, abstrak atau keduanya.
·
Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat
kepemilikian sistem dan objeknya.
·
Hubungan internal, merupakan penghubungan
diantara objek-objej yang terdapat dalam sebuah sistem.
·
Lingkungan, merupakan tempat dimana sistem
berada.
·
Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan
inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang
lain berbeda.
·
Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam
sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan tersebut dapat
berupa hal-hal yang tampak fisik (bahan mentah) atau yang tidak tampak (jasa).
·
Proses, adalah bagian yang melakukan perubahan
dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai (informasi) atau
yang tidak berguna (limbah)
·
Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada sistem
informasi berupa informasi atau laporan, dsb
·
Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah
luar sistem. Batas disini menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan
sistem. Batas juga dapat diubah atau dimodifikai sehingga dapat merubah
perilaku sistem.
·
Mekanisme pengendalian dan umpan balik,
digunakan untuk mengendalikan masukan atau proses. Tujuannya untuk mengatur
agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.7
3.
Informasi
Adapun informasi menurut beberapa ahli diartikan
sebagai berikut:
- Informasi merupakan hasil dari
pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan
dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada.(Budi sutedjo, 2002: 168)
- Informasi adalah data yang
telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan
memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan
saat ini maupun saat mendatang.
- Informasi merupakan kumpulan
data yang telah diolah, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan
memiliki arti lebih luas.
- Menurut Azhar susanto (2004 :
40) mengatakan bahwa : informasi adalah pengolahan data yang memberikan
arti dari manfaat. Menurutnya
memiliki 3 (tiga) hal penting, yaitu :
- Informasi itu merupakan hasil
pengolahan data
- Memberikan makna atau arti
- Berguna atau bermanfaat dalam
meningkatkan kepastian
- Sedangkan
menurut Mc. Leod bahwa informasi yang berkualitas itu jika memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Akurat, artinya informasi harus mencerminkan
keadaan yang sebenarnya
b.
Tepat waktu, artinya iformasi itu harus tersedia
atau ada pada saat informasi itu diperlukan, tidak besok atau beberapa jam
lagi.
c.
Relevan, artinya iformasi yang harus diberikan
harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
d.
Lengkap artinya informasi harus diberikan secara
lengkap8
4.
Manajemen
Manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs.
H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).9 Istilah manajemen memiliki
berbagai pengertian. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya
organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe
organisasi profit maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft
(2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational
goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading
and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara
yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket dkk.(2005:5)
mendefinisikan manajemen sebagai “One or more managers individually and
collectively setting and achieving goals by exercising related functions (planning
organizing staffing leading and controlling) and coordinating various resources
(information materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yg secara
individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan
melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf
pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi
material uang dan orang).
Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5)
merupakan people who are allocate and oversee the use of resources jadi
merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis dkk.(2004:5)
mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of administering and coordinating
resources effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the
organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen
merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara
efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary Parker
Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa
para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang
lain utk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.10
Kegiatan-kegiatna dalam fungsi
menajamen
- Fungsi Perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan
target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan
dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
- Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
amenetapkan tugas, dan menetapkan rposedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur ornganisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
c. Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan,
dan pengembangan sumber daya mansuia/tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada
posisi yang paling tepat
- Fungsi pengimplementasian (Directing)
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin
mengenai pekerjaan menjelaskan kebijakan yagn ditetapkan
- Fungsi Pengawasan (Controlling)
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas
bnerbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.11
B.
Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia untuk
menghadapi kelangsungan hidupnya hingga masa depan. Pendidikan dituntut untuk
dapat mengantarkan manusia pada kehidupan yang sesungguhnya. Pendidikan yang
dikenal dewasa ini tidak hanya mencakup secara umum tetapi juga spesifik kepada
pendidikan agama Islam. Dimana pendidikan agama Islam dituntut untuk dapat
mencetak generasi-generasi penerus yang handal baik dalam ilmu pendidikan umum
maupun agama Islam. Sebelum kita membahas tentang pendidikan agama Islam secara
spesifik tentulah kita harus mengetahui apa itu yang dinamakan pendidikan agama
Islam
Pendidikan
Agama Islam adalah tiga kata yang masing masing mempunyai arti tersendiri
apabila kata tersebut terpisah seperti halnya kata pendidikan dapat kita tinjau
dari kata pembentukannya, kata pendidikan berasal dari kata “didik” karena
mendapat imbuhan ‘’pe’’ dan akhiran ‘’an’’ maka kata ini mempunyai arti proses,
cara atau perbuatan mendidik.
Pendidikan
dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah ‘’Education’’, oxford dictionary
memberikan makna ‘’ a prosess of teaching, training and learning,especially in
school of colleges, to improve knowledge and develop skill yaitu sebuah proses
mengajar, melatih dan belajar, khususnya di suatu lembaga sekolah untuk mentransfer
pengetahuan dan mengembangkan kemampuan. Pendidiknya dikenal dengan Educator.
Sedangkan dalam bahasa arab, pendidikan dikenal dengan sebutan “tarbiyah”, yang
berarti secara etimologi(bahasa) adalah penambahan, pertumbuhan, pemeliharaan
dan penjagaan.
Az-Zamakhsyari
mnenambahkan makna kata tersebut(tarbiyah) dengan “pengajaran dan kedudukan
tertinggi”, majdudin menambahkan makna lain, yakni member makan dan kemuliaan.
Berdasarkan pendapat para ahli Asep A fathurrohman(2013:33) menyimpulkan
bahwa pengertian pendidikan istilah adalah usaha sadar manusia untuk
mengembangkan seluruh potensi(fithrah) melalui kegiatan-kegiatan individu untuk
kegiatan social, adat, budaya dan sebagainya dalam mencapai tujuan menjadi
manusia yang seutuhnya dalam kerangka marahatillah12
Sedangkan kata Agama secara etimologis sering diungkapkan
dalam bentuk yang berbeda seperti agama, igama dan ugama. Kata agama sudah
dipakai sejak zaman Kahuripan di bawah pimpinan Raja Erlangga ketika bangsa
Indonesia menganut agama Hindu dan Budha. Selanjutnya kata agama berkembang
sampai selat Malaka pada zaman kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Hayam
Wuruk.
Agama
berasal dari bahasa Sansekerta, a berarti “tidak” dan gama berarti “kacau”.
Bahasa Sansekerta sendiri termasuk rumpun bahasa Indo-Jeman. Kata ga atau gam
berasal dari bahasa Belanda dan ge bahasa Inggris yang artinya sama dengan gam
kati ini identik dengan go yang berarti pergi. Setelah mendapat awalan dan
akhiran a, pengertiannya menjadi jalan, cara jalan, cara-cara sampai kepada
keridoan Tuhan.
Agama
dalam istilah Latin disebut religie, re berarti kembali dan ligere artinya
terkait. Ketika kata religie berkembang ke Eropa pelafalannya menjadi berbeda,
di Belanda disebut dengan religie, di Inggris menjadi religion atau religious.
Sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan Ad-dien, persamaan katanya millah
yang diartikan sebagai agama. Ad-din dalam arti umum menurut Sukardi(1993:28)
adalah paham tertentu, seperti Dienul-Islam, Dienun-Nashara-Yahudi dan
sebagainya.
Banyak
pakar dari berbagai disiplin ilmu yang mengartikan agama diantarnya ;
a. Balaj(sukardi, 1993:34) mengemukakan
bahwa Ad-dien adalah kepercayaan dan amalan-amalan lahiriyah yang berhubungan
antara khaliq dan makhluk.
b. Tamyizulddien khan mengartikan agama
lebih luas lagi yaitu sebagai suatu kepercayaan pada sesuatu kekuatan Maha gaib
yang bertanggung jawab atas semesta, berupa peraturan-peraturan yang terdiri
dari aqidah-aqidah dan amalan-amalan perbuatan yang dilakukan sebagai
perwujudan dari kepercayaan itu
c. Bozman(Sadullah 2004) mengemukakan
pendapatnya tentang agama dalam arti luas : merupakan suatu penerimaan terhadap
aturan-aturan dari sutu kekuatan yang lebih tinggi, dengan jalan melakukan
hubungan yang harmonis dengan realitas yang lebih agung dari dirinya sendiri,
yang memerintahkan untuk mengadakan kebaktian, pengabdian dan pelayanan yang
setia
d. Ali dalam buku Hasanuddin(1988:28)
agama pada umumnya ialah suatu system kredo(tata keimanan/rasa keyakinan) atas
adanya yang mutlak di luar manusia, satu system ritus(tata peribadatan) manusia
kepada yang dianggap mutlak itu, satu system norma(tata kaidah) yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya13
Kata ‘’Islam’’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Islam
adalah Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw, yang berpedoman kepada
Al-Quran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT, sedangkan Islam
menurut bahasa mempunyai arti selamat, kedamaian dan sentosa. Sedangkan menurut
Istilah Syara’ ialah berserah diri, tunduk patuh dengan kesadaran yang tinggi
tanpa paksaan14
Berdasarkan definisi
dan pengertian diatas dapat disimpulkan mengenai Pendidikan Agama Islam
sebagaimana yang ditegaskan oleh Ahmad D Marimba mengatakan bahwa Pendidikan
Agama Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama.15 dan juga Ahmad Tafsir dalam bukunya mengatakan bahwa
pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seorang kepada orang
lain agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam16 dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah
pendidikan yang mengajarkan agama Islam atau nilai-nilai yang terkandung dalam
ajaran Islam agar peserta didik berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran
Islam.
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam dunia Pendidikan, keberadaan sistem informasi
merupakan salah satu komponen yang didak dapat dipisahkan dari aktivitas
pendidikan itu tersendiri. Kedua dominan ini memiliki tingkat ketergantungan
yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan itu
tersebut,tanpa terkecuali pendidikan agama Islam. Manajemen dalam menggambarkan
hubungan kedua aspek tersebut di manna pendidkan agama Islam sebagai penggerak
(Drive) terhadap sistem informasi pendidikan agama Islam itu sendiri, sedangkan
sistem informasi PAI akan menjadi penentu kinerja pendidikan. Dalam hal ini
terdafat persepektif yang melihat bahwa dunia pendidikan dan sistem informasi
berada dalam lingkungan mikro lembaga-lembaga pendidikan, juga merupakan bagian
makro dunia pendidikan secara keseluruhan. Peran masyarakat, dan gelobalisasi
merupakan berbeda contoh komponen mikro yang prilakunya yang tidak dapat
dikenadlikan oleh sebuah lembaga pendidikan. Kedua persefektip di atas harus
dapat di pelajari dan di analisis agar dapt memberikan gambaran mengenai
keberadaan lingkungan mikro dan makro tempat beroperasinya sistem informasi
pendidikan. Lebih jauh lagi hal ini dapat membantu para penganmbil kebijakan
bidang pendidikan dalam memutuskan setretagi apa yang tepat untuk di terapkan
dalm pengendalian dan monitoring terhadap komponen-komponen pendidikan. Ada
sebuah kerangka pemikiran yang dapat melihat di mana sebenarnya posisi sistem
informasi dalam kerangka Mikro dan makro lembaga pendidikan.
Dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki komponen-komponen
yang di perlukan untuk menjalankan oprasional pendidikan, seperti
siswa/mahasiwsa, sarana-prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya
manusia (tenaga pendidik), dan biaya organisasi, adapun sistem organisasi
terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan
informasi yang di butuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas
pendidikan.
Sistem informasi terbentuk dari komponen-komponen perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat manusia
(brainware), dalam teori manajemen untuk menjalankan sebuah lembaga pendidikan,
strategi lembaga pendidikan dan strategi sistem informasi harus saling
mendukung sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing (competitive
advantage) lembaga pendidikan yang bersangkutan, jika dilihat dari perspektif
makro, di luar lembaga pendidikan terlihat ada dua dominan, yaitu lembaga
pendididkan pesaing dan sistem informasinya yang memiliki komponen yang sama,
selain itu terdapat komponen pemerintah sebagai penyusun kebijakan dan
peraturan bidang pendidikan, masyarakat, dan lain sebaginya, komponen lembaga
pendidikan external ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap komponen lembaga pendidikan secara internal. Dari sistem informasi,
factor eksternal yang adalah perkembangan teknologi, baik perangkat keras
maupun perangkat lunak.17
Ketika orang berpikir
mengenai pendidikan dan pembelajaran, mereka umumnya memiliki pertanyaan yang
menyangkut informasi apa yang paling penting untuk dipelajari. Cara apa yang
paling baik digunakan untuk metransformasikan informasi dari pengajar ke
peserta ajar. Dan bagaimana cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi yang
mudah dipahami dan dipelajari.
Sedangkan Menurut
Karsidi(2000), masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia antara lain
mengenai peningkatan kualitas, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi
pendidikan dengan pembangunan nasional. Masalah tersebut membutuhkan penyelesaian
selain cara konvensional yang dikenal selama ini. Secara umum aplikasi sistem
informasi dalam pendidikan diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.
dapat menyebarkan informasi secara luas,
seragam dan cepat.
2.
dapat membantu, melengkapi dan menggantikan
tugas guru bila diperlukan.
3.
dapat menunjang kegiatan belajar masyarakat
serta mengajak partisipasi masyarakat.
4.
dapat menambah keanekaragaman sumber maupun
kesempatan belajar.
5.
dapat menambah daya tarik untuk belajar.
6.
dapat menghemat biaya
Semula teknologi
pendidikan dipandang hanya berperan pada taraf pelaksanaan kurikulum di kelas.
Sementara konsepsi baru yang akan digunakan menghendaki teknologi pendidikan
sebagai masukan (input) bahkan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan
demikian bentuk teknologi pendidikan yang akan diterapkan sudah harus dikaji
sejak perencanaan kurikulum. Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka
kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk kelembagaan baru yang
menyediakan fasilitas belajar. Serangkaian kriteria pemanfaatan teknologi dalam
pendidikan, antara lain: harus dijaga kesesuaiannya (kompatibilitas) dengan
sarana dan teknologi yang sudah ada, dapat menstimulasikan perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan, serta mampu memacu usaha peningkatan mutu
pendidikan itu sendiri. Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam
pendidikan akan sangat mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi
belajar mengajar antara sumbersumber belajar dengan pelaku belajar.
Berbagai permasalahan
yang ada dalam dunia pendidikan saat ini telah mampu diatasi dengan pemanfaatan
jaringan komputer yang mampu menyajikan fasilitas komunikasi, pertukaran data
maupun informasi yang cepat dan akurat, dan membuat jarak diantara pemakai
menjadi tidak penting. Dengan keberadaan jaringan pemakai dapat berbicara dalam
bentuk text dan audio visual, variasi fasilitas yang dapat diberikan oleh suatu
jaringan sangat tergantung pada jenis dan versi aplikasi yang digunakan dan
tentu harus didukung dengan kondisi hardware yang memadai sebagai suatu
prasyarat dalam penggunaan software aplikasi.
Sistem informasi akademik merupakan solusi
yang paling banyak digunakan dalam mengelola data-data akademik lembaga
pendidikan yang ada di Indonesia. Selain mempermudah proses pengelolaan data,
sistem informasi ini juga memperkecil biaya operasional yang harus dikeluarkan
oleh lembaga terkait. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi perekonomian negara
yang tidak menentu sekarang ini. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penggunaan
sistem informasi akademik itu sendiri dapat dijadikan sarana yang sangat
menguntungkan bagi peserta didik yang tidak mungkin mengikuti proses akademis
secara langsung, seperti melakukan proses registrasi, atau proses belajar
mengajar di kelas. Sesungguhnya sistem informasi akademik tidak bertujuan untuk
menggeser sistem konvensional yang sudah ada sebelumnya. Bagaimanapun juga
proses lama tersebut masih perlu digunakan dalam beberapa proses pembelajaran
seperti tatap muka antara siswa dengan pengajarnya. Menurut Riyana(2004),
sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi informasi memiliki tiga kedudukan,
yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi. Peserta didik tidak memiliki
kewajiban untuk mengakses materi pembelajaran melalui teknologi informasi
sehingga disebut sebagai suplemen. Namun peserta didik yang memanfaatkannya
tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
Teknologi informasi
dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap bila materi pembelajaran
pada sistem informasi diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima peserta didik di dalam kelas. Sehubungan dengan hal ini, ada 3
alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa, yaitu
apakah mereka akan mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara
konvensional saja, atau sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui
internet, atau bahkan sepenuhnya melalui internet. Alternatif model
pembelajaran manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa tidak menjadi
masalah dalam penilaian. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat
membantu para mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya. (Riyana,
2004). Hingga saat ini telah dikembangkan sistem informasi akademis dalam
berbagai bentuk. Mulai dari sistem informasi yang dapat diakses melalui
internet, intranet maupun sms. Aplikasi yang dikembangkan juga memiliki fungsi
antara lain untuk melihat nilai, mengambil bahan kuliah, kuliah online, hingga
proses registrasi yang semuanya bisa dilakukan melalui internet, sms, maupun
koneksi yang lain. Manfaat dari penggunaan sistem informasi akademik juga
bermacam-macam. Mulai dari penanganan masalah administrasi pada saat penerimaan
mahasiswa baru, pengelolaan data akademik mahasiswa, pelaksanaan kegiatan
perkuliahan, manajemen sumber daya serta proses pengambilan kebijakan dari
eksekutif yang semuanya dapat dilakukan secara lebih efektif dan optimal
dengan menggunakan sistem informasi.18
SIM sangat dibutuhkan di setiap lini atau bidang organisasi karena
sangat membantu proses-proses pegambilan keputusan dalam berorganisasi. begitu
juga dengan dunia pendidikan yang tidak jauh merupakan suatu organisasi yang
terintegrasi, mulai dari murid, sekolah, hingga dinas pendidikan. SIM PAI
sendiri dapat mengitegrasikan berdasarkan fungsi dan kemanfaatannya sesuai
dengan SIM secar umun yang memiliki fungsi mengolah data yang ada sehingga
mempermudah pihak pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang di
perlukan.
1.
SIM sebagai action learning dalam pendidikan, merupakan pendekatan yang
digunakan dalam pelatihan dan penggunaan SDM lembaga pendidikan.yaitu untuk
mengidentifikasi peluang penyempurnaan proses pembelajaran, merancang program
pelajaran sehingga merealisasikan visi dalam operasional sekolah.
2.
SIM sangat dibutuhkan dalam proses peningkatan pendidikan menghasilkan
informasi cepat, tepat dan akurat.
3.
Peranan SIM dalam meningkatkan kualitas pendidikan Menurut Reisnic
(2000) ketika orang berpikir mengenai pendidikan dan pembelajaran mereka umumnya memiliki
pertanyaan yang mennyangkut informasi apa yang paling penting di pelajari? Cara
apa yang paling baik di gunakan untuk mentransformasikan informasi dari
pengajar kepesertaajar? Dan bagaimana yang terbaik untuk menyampaikan informasi
yang mudah di pahami dan dipelajari?
4.
Menurut karsidi (2000), masaah
pokok yang di hadapi pendidikan di Indonesia antara lain mengenai peningkatan
mutu ,pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasiononal.masalah tersebut membutuhkan
penyelesaian selain cara konvensional yang di kenal selama ini.
5.
Selama ini sistem informasi dalam
pendidikan di harapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
a.Dapat menyebarkan informasi secara luas,seragam
dan cepat
b.Dapat membeantu,melengkapi dan menggantikan tugas
guru bila di perlukan
a. Dapat menunjang kegiatan belajar masyarakat serta
mengajak partisipasi masyarakat
b. Dapat menambah keaekaragaman sumber maupun kegiatan
belajar
c. Dapat menambah daya tarik untuk belajar
d. Dapat menghemat
biaya
Manfaat SIM dalam dunia pendidikan mencakup banyak sektor yang
diantaranya:
a.
Hal koneksi dan setting (data
base,setting tahun ajaran,kurikulum)
b.
Pengelolaan kesiswaan(data siswa berprestasi,data beasiswa,mutasi siswa)
c.
Pengelolaan akademik (nilai hasil ujian,data nilai KTSP/2013 ,data absensi,data
BK,data kasus siswa)
d.
Pengelolaan data guru dan karyawan (biodata guru dan karyawan,riwayat
pendidikan guru dll)
e.
Pengelolaan keuangan sekolah
f.
Pengelolaan dan penertiban administrasi perpustakaan(pengelolaan buku
judul kategoridan deskripsi)
g.
Bank soal19
SIM PAI sama halnya SIM menurut Raeymond dan ditik beratkan pada Pendidikan
Agama Islamnya yang artinya adalah sebagai suatu system berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan serupa. Output informasi digunakan
oleh manajer maupun non manajer dalam Pendidikan(perusahaan) untuk membuat
keputusan dalam memecahkan masalah.(Raeymond McLeod Jr (!996 : 54). SIM PAI
juga merupakan pendekatan yang teerorganisir dan terencana unrtuk memberikan
eksekusi bantuan informasi yang kuat memberikan kemudahan bagi proses manajmen
Pendidikan Agama Islam, Modernisai dengan mudah mengakses system yang berbasis
computer sehigga mendukung aktivitas dan kreatifitas guru sehingga sebagai guru
PAI harus melepaskan paradigm lama sebagai guru kolot,gatek dan tertinggal
dalam hal informasi, deengan mensinergikan dan memanfaatkan teknologi akan mempermudah
kegiatan dengan menggunakan sarana prasarana yang ada di sekolah, pengelolaan
evaluasi manajerial oleh kepsek terhadap administrasi yang ada di sekolah,
pengelolaan kurikulum masih perlu
dikembangkan dengan cara on-laine akan lebih di akses oleh pihak manapun yang
membutuhkan informasi terkait, pengelolaan keungan sekolah, dengan SIM bisa
mengakses yang datang dari manapun. Dengan adanya SIM PAI harus mampu
memanfaatkan teknologi informasi untuk
pengembangan diri, harus mampu berkopetensi dan mampu menggunakan ICT dalam mengaplikasikan pembelajaran. Sehingga
mempercepat proses pembentukan Insan Kamil(meminjam istilah Prof H Sufyan Sauri)
berbasis Imtak dan Iptek sebagaimana yang di canangkan oleh B J Habibi agar
bangsa Indonesia mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa lain yang telah mapan
dari segi Iptek(ilmu pendidikan dan teknologi) yang komitmen dengan ajaran
agamanya(terutama Islam).
BAB IV
SIMPULAN
Sistem informasi manajmen sangat di
butuhkan dalam pengembangan suatu orgaiasi
terutama di bidang pendidikan. Karena dengan SIM yang handal maka di
butuhkan SIM yang mampu menampung, mengolah data serta menghasilkan informasi
yang tepat dan akurat, setiap saat
sebagai bahan pengambilan keputusan untuk tercapainya tujuan pendidikan. tanpa
dukungan SIM yang tangguh, maka akan sulit pengelolan sekolah yang baik akan
terwujud, karena SIM menolong lembaga-lembaga
bidang apapun dalam mengintegrasikan data,mempercepat dalam memperoleh
informasi dalam pengambilan keputusan. SIM PAI berhubungan dengan akhlak siswa,
adanya aspek belajar yaitu murid di berikan fasilitas lengkap yang dapat di
akses melalui situs dan jika akhlak siswa dan guru baik, maka kualitas sekolah
akan lebih baik. Dan peran SIM PAI akan meningkatan kualitas penddidikan yang
ada di Indonesia dengan baik,dan mempercepat proses pembentukan Insan Kamil
yang berbasis Imtaq dan Iptek, sehingga Indonesia akan sejajar dengan
bansa-bangsa lain dari segi kulitas SDMnya yang berakhlaqul karimah.
DAFTAR
PUSTAKA
Prabowo,
Singgih. 2011. Manajemen Sistem Informasi Manajemen.
Himpunan Lengkap Undang-Undang Sisdiknas dan
Sertifikasi Guru ,2003, Buku Biru, I
Al-Quran Terjemahan Depag-RI
Soekanto Soerjono.2002, Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
Komaruddin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta : Bumi
Aksara.
Jogiyanto, Analisis
dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta,1990.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem,(diunduh tgl 02-04-2014)
Susanto Azhar,
Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta: 2009 Hal: 40.
Hasibuan, Malayu .
Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal. 54
Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian
dan Masalah, (PT Bumi Aksara: Jakarta), 2005, hal. 37
Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen,
KEncana: Jakarta, hal. 8
Ahmad Asep fathurrohman, Ilmu Pendidikan Islam
sebuah Pengantar, 2013, I, h 29
Sauri, Sufyan, pendidikan karakter dalam
perspektif Islam, 2013, II, h 10 dan 12
Pusat Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta 2008
Nata ,Abudin, Manajemen Pendidikan (Mengatasi
Kelemahan Pendidikan di Indonesia), Kencana Prenada Media Group Jakarta Hal;
6
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islami, Remaja
Rosdakarya Bandung, 2012, Hal 33.)
Prabowo, Singgih. 2011. Manajemen Sistem Informasi
Manajemen.
- Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan
Teknologi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan. Bahan ceramah di
Universitas Sebelas Maret Surakart
- Hanckey, 2007, system informasi untuk
pendidikan, (online) (http://www.hanckey.pbwiki.com, diakses 03 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar