UJIAN TENGAH SEMESTER
(UTS)
Jawaban ini untuk
memenuh tugas UTS Mata kuliah :
Bimbingan &
Konseling Pengembangan Kecerdasan
DOSEN : PROF. DR. H.
SUTARYAT TRISNAMANSYAH
Disusun Oleh:
Barda’i Iskandar
S.PdI
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
TAHUN 2014 M/1435 H
UJIAN TENGAH SEMESTER
PROGRAM MAGISTER PAI
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
Mata kuliah : Bimbingan
& Konseling Pengembangan Kecerdasan
Dosen : PROF. DR. H.
SUTARYAT TRISNAMANSYAH
Hari Sabtu 15 Maret
2014
1. Banyak definisi tentang bimbingan dan tentang
konseling. Coba Anda kemukakan paling sedikit tiga definisi bimbingan, dan 3
definisi konseling menurut pakar. Kemudian buat satu definisi menurut pendapat Anda sendiri.
2. Mengapa bimbingan dan konseling perlu dilakukan di
sekolah ? Beri uraian singkat tentang rasional pentingnya bimbingan dan
konseling di sekolah.
3. Prinsip bimbingan dan konseling antara lain :
·
BK diberikan
untuk anak-anak, orang dewasa, dan orang yang sudah tua.
·
Berhasil tidaknya
suatu bimbingan tergantung pada seorang yang minta bantuan bimbingan, pada
kesedian, kesangupan dan proses-proses yang terjadi pada orang tersebut.
Buat
penjelasan singkat tentang prinsip-prinsip tersebut.
4. Penggunaan Kotak Masalah dalam Bimbingan dan Konseling
memiliki kekuatan dan kelemahan.
a. Kemukakan kekuatan-kekuatan serta
kelemahan-kelemahanya.
b. Buat scenario tindak lanjut menggunakan Kotak
Masalah dalam bimbingan dan konseling bagi siswa SMP/MTs
5. Buat penyelenggaran bimbingan dan konseling cara
belajar yang efektif bagi siswa, dengan memperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhinya, seperti antara lain sikap orang tua, lingkungan keluarga,
lingkungan fisik tempat belajar, dll.
Jawaban
No 1
Bimbingan
menurut pakar;
- Abu Ahmadi (1991: 1),
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. - Prayitno dan Erman Amti (2004:
99),
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
- Eka Chandra Oktaviani, (2011 : 2)
Bimbingan adalah suatu proses bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
- Stoops dan Walquist,
Guidance
is continous process of helping the individual develop to the maximium of his
capacity in the direction most beneficial to himself and to society. (Bimbingan adalah proses
yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai
kemampuannya secara dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya bisa bagi
dirinya maupun bagi masyarakat.)
Menurut saya bimbingan adalah;
- Proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang dilakukan secara
sistematis dan terencana agar individu dapat mengembangkan dirinya secara
maksimal sesuai dengan potensinya.
Konseling
menurut pakar ;
- Prayitno,
Konseling
adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan
reksi-reaksi terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan yang diterimanya,
selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi
tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan
nilai-nilai untuk perilaku di masa yang akan datang.
- Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone
(1974)
Counseling
is that interaction which a) occurs between two individuals called a counselor
and client, b) takes place in a professional setting, and c) is initiated and
maintained as means of facilitating changes in the behavior of a client. (Konseling adalah interaksi yang a) terjadi antara dua orang
individu, masing-masing individu disebut konselor dan klien, b) terjadi dalam
suasana yang profesional, c) dilakukan dan dijaga sebagai alat memudahkan
perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.)
- Tohari
Musnawar (1992)
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.
Menurut saya Konseling adalah;
konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli kepada individu yang memerlukan pemecahan masalah yang dihadapi:
yang dilakukan secara tatap muka melalui proses wawancara konseling yang
bertujuan teratasinya masalah individu.
Jawaban No 2
a. Bimbingan Konseling merupakan
salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang keberadaannya
sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan
karir. Karena itu, Struktur kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mencakup tugas Bimbingan Konseling pada pengembangan
diri peserta didik (Depdiknas, 2006; Andi Mapiare, 2008).
Secara khusus tujuan bimbingan
dan konseling di sekolah yaitu membantu peserta didik :
- untuk mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin;
- untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri;
- untuk mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang
meliputi ling- kungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan
kebudayaan;
- untuk mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalahnya;
- untuk mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat,
dan bakatnya
Program bimbingan dan konseling
sangat perlu diterapkan di lingkungan sekolah, untuk mencapai keberhasilan proses
pendidikan di sekolah.
b.
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di Sekolah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya
landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih
penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara
optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan
moral-spiritual).
Dalam konteks tersebut,
menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling di Sekolah sangat dibutuhkan,
karena banyaknya masalah peserta didik di Sekolah, besarnya kebutuhan peserta
didik akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya
aturan yang memayungi layanan bimbingan dan konseling di Sekolah, serta
perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenagaan maupun manajemen.
Layanan bimbingan dan
konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan
lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap
perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang
bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling
tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang
perlu ‘dipanggil’ saja”, melainkan untuk seluruh peserta
didik.
Jawaban No 3
Prinsip
layanan bimbingan dan konseling ( Bernarn & Fullmer, 1969 dan 1979; Crow
& Crow, 1960; Miller & Fruehling, 1978)
1. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling adalah individu-individu, baik secara perorangan muupun kelompok.
Setiap individu memiliki keunikan tersendiri yang harus dipahami oleh konselor.
Individu itu sangat bervariasi, misalnya dalam hal jenis kelamin, umur, status
sosial, ekonomi keluarga, kedudukan, pangkat, jabatan, minat, bakat, dan
sebagainya. Variasi dan keunikan individual, aspek-aspek pribadi dan
lingkungan, serta sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya
itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan konseling sebagai
berikut:
1) Bimbingan
konseling melayani semua individu, tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,
bangsa, agama, dan status sosial ekonomi individu yang akan diberikan layanan.
2) Bimbingan
dan konseling berkaitan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk
dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks. Oleh karena itu pelayanan
bimbingan konseling perlu menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi
individu.
3) Untuk
mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan
individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu
dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh
individu bersangkutan.
4) Setiap
aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung faktor-faktor
yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola-pola tingkah laku yang
tidak seimbang. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling yang
bertujuan mengembangkan penyesuaian individu terhadap segenap bidang pengalaman
harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.
5) Perbedaan
individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya memberikan
bantuan atau bimbingan kepada individu- individu tertentu, baik individu itu
anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa.
2. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu
Meskipun pelayanan bimbingan
koseling menjangkau setiap tahap dan bidang perkembangan dan kehidupan
individu, namun bidang bimbingan konseling pada umumnya dibatasi hanya pada
hal-hal yang menyakut kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian
diri terhadap lingkungan dimana individu itu berada, dan sebaliknya pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisikindividu.
3. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Program Layanan
3. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Program Layanan
Konselor dituntut untuk dapat
menyusun program pelayanan bimbingan dan konseling. Program ini berorientasi
pada seluruh warga lembaga dimana tempat konselor bertugas (misalnya sekolah
atau kantor) dengan memperhatikan variasi maslah yang mungkin akan muncul dan
jenis layanan yang dapat diselenggaraka, rentangn dan unit waktu yang tersedia
(misalnya semester dan bulan), ketersediaan staf, kemungkinan hubungan
antarpersonal dan lembaga, dan faktor-faktor lainnya yang dapat dimanfaatkan
dan dikembangakan di lembaga bersangkutan.
4. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan
Pelaksanaan Layanan
Pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling (baik yang terprogram atau incidental)
dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan
diwujudkan melalui proses tertentu oleh seorang konselor. Dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling konselor perlu mengadakan kerja sama dengan
berbagai pihak, baik dari dalam lembaga maupun dari luar lembaga agar
tercapainya perkembangan peserta didik secara optimal.
Jawaban No 4
a.
Kekuatan-kekuatannya
dan kelemahan-kelemahannya Kotak Masalah
Kekuatan Kotak Masalah antara lain:
1) Anak akan menjadi pribadi yang lebih
terbuka dalam menceritakan permasalahan yang di alaminya,
2) Adanya kesukarelaan dari seorang
konseli didalam proses bimbingan konseling,
3) Konseli yang memiliki sifat tertutup
bisa juga untuk menceritakan permasalahan yang dihadapinya sekarang dengan
leluasa.
Kelemahan-kelemahan
Kotak Masalah
1) Tidak adanya/ terjalin hubungan atau
pun interaksi antara seorang konselor dengan konselinya,
2) Seorang konselor tidak dapat untuk
melihat kondisi non verbal atau kondisi psikologis dari konselinya,
3) Sulit bagi seorang konselor untuk
memberikan suatu layanan program bimbingan di karenakan data yang di miliki
oleh seorang konselor tentang konselinya terbatas,
4) Adanya jarak antara konselor dengan
konseli.
b.
Skenario
tindak lanjut menggunakan kotak masalah dalam bimbingan dan konseling bagi
siswa SMP/MTs.
Skenario tindak lanjut
menggunakan kotak masalah dalam Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut:
Sekolah
menyediakan kotak tertentu. Anak-anak atau pejabat-pejabat yang lain dapat
memasukkan hal-hal atau masalah-masalah yang menjadi persoalannya. Pada waktu
tertentu (yang telah di tetapkan, misalnya seminggu sekali atau tiga hari
sekali), kotak itu di buka oleh pembimbing atau guru pembimbing untuk
dipelajari.
Jika
dilihat dari masalahnya maka sifatnya ada dua macam, antara lain :
1) Masalah yang bersifat umum
Apabila
masalah bersifat umum maka cara pemecahannya persoalan mengenai bagaimana cara
belajar yang baik atau bagaimana cara belajar bahasa inggris dan sebagainya.
Ini dapat dikemukakan kepada anak secara keseluruhan.
2) Masalah yang bersifat Khusus
Apabila
sifatnya khusus maka berarti hanya khusus mengenai anak tertentu. Oleh karena
itu, cara pemecahannya juga secara individual, yaitu dengan konseling.
3) Tata cara memasukkan masalah ke
kotak masalah
Tentang
cara memasukkan masalah melalui kotak masalah ada dua yaitu:
a) Anak memasukkan masalah kedalam
kotak masalah harus mencantumkan identitasnya; dengan demikian ada pertanggung
jawaban dari anak yang memasukkan masalahnya melalui kotak masalah. Namun
demikian, dengan cara ini akan terjadi anak kurang terbuka dalam menyampaikan
masalahnya karena merasa takut apabila dengan menyampikan masalahnya tersebut
iya akan menerima sangsi tertentu.
b) Anak memasukkan masalahnya melalui
kotak masalah tanpa mencantumkan identitasnya. Dengan cara ini anak akan
menyampaikan masalahnya dengan panjang lebar dan sangat terbuka. Namun demikian
cara ini juga mengandung kelemahan antara lain tidak adanya pertanggung jawaban
dari anak yang memasukkan masalah tersebut, dan pembimbing tidak mengetahui
siapa yang memasukkan masalah tersebut.
Jawaban No 5
Layanan pembelajaran bermaksud mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar siswa
serta meningkatkan seoptimal mungkin hasil belajar mereka. "Belajar"
di sini dimaksudkan tidak semata-mata berkaitan dengan materi mata pelajaran
saja, melainkan menyangkut pengembangan keseluruhan pribadi masing-masing siswa
secara utuh.
a.
Materi Layanan Pembelajaran,
Materi layanan pembelajaran di Kelas
meliputi pokok-pokok berikut:
1) Materi Bimbingan
Pribadi, meliputi :
a)
upaya memantapkan sikap
dan kebiasaan siswa untuk menunaikan ibadah agama, seperti menunaikan ibadah
shalat tepat waktu bagi siswa yang beragama Islam,
b)
upaya mengembangkan
sikap siswa bahwa belajar itu
menyenangkan,
c)
upaya mengembangkan
sikap dan kebiasaan siswa rajin
belajar,
d)
Upaya mengembangkan sikap siswa untuk memperoleh
hasil belajar (nilai) yang setinggi-tingginya atas usaha sendiri,
e)
upaya mengembangkan
sikap siswa dalam memelihara dan memanfaatkan alat-alat belajar dengan
sebaik-baiknya,
f)
upaya mengembangkan
sikap siswa bahwa dirinya mampu
belajar dengan baik, dan
g)
upaya mengembangkan
sikap dan kebiasaan siswa dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri,
misalnya selalu memperhatikan apakah yang akan dimakan itu bersih atau tidak,
pakaiannya bersih atau t idak bagaimana membersihkan kotoran yang ada pada diri
sendiri.
2) Materi Bimbingan Sosial,
seperti :
a)
upaya mengembangkan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan baik, misalnya berkomunikasi dengan
kata-kata yang baik (bukan kata-kata yang jorok orok atau kasar), dengan
kalimat yang lancar (tidak gagap),
b)
Upaya mengembangkan
keberanian siswa berbicara dengan orang lain, baik teman sebaya, anak yang
lebih besar, maupun orang dewasa layanan
ini amat diperlukan bagi siswa-siswa yang rendah diri atau terisolasikan dari
kawan-kawannya
c)
upaya mengembangkan
kemampuan siswa dalam penggunaan atribut hubungan sosial yang paling awal,
seperti mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih apabila menerima sesuatu,
meminta maaf apabila melakukan sesuatu yang salah, meminta izin untuk melakukan
sesuatu yang khusus,
d)
upaya
mengembangkan sikap dan kebiasaan siswa untuk menyayangi sesama teman,
e)
upaya mengembangkan
sikap dan kebiasaan siswa hormat
kepada orang tua dan orang dewasa lainnya,
f)
upaya mengembangkan
sikap dan kebiasaan siswa mematuhi
peraturan-peraturan, seperti peraturan sekolah, peraturan lalu lintas, peraturan di
rumah, dan
g)
upaya mengembangkan
sikap dan kebiasaan siswa memelihara
dan melestarikan lingkungan, seperti memelihara
bunga-bunga di halaman sekolah, menjaga kebersihan lingkungan (antara
lain membuang sampah di tempatnya, membersihkan meja, kursi, lantai, almari,
dinding, dan berbagai alat yang kotor), memelihara benda-benda dan peralatan
dengan, cermat, menyayangi binatang.
3) Materi Bimbingan
Belajar, meliputi :
a)
upaya menyajikan materi
pengayaan kepada siswa yang cepat belajar
dalam mata pelajaran tertentu,
b)
upaya
penyajian pengajaran perbaikan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajaran tertentu,
c)
upaya meningkatkan
gairah belajar, misalnya dengan mengadakan lomba sederhana hasil karangan dan
gambar anak-anak, dan
d)
upaya meniadakan
faktor-faktor yang menyebabkan siswa-siswa lambat atau kurang gairah dalam
belajar, seperti suasana kelas kurang nyaman dan tidak menyenangkan, suasana
hubungan sosio-emosional antar teman sekelas yang kurang menyenangkan, hubungan
sosio-emosional di rumah kurang menyenangkan, kemampuan fisik menurun karena
tidak makan pagi atau kekurangan gizi.
b.
Pelaksanaan Layanan Pembelajaran,
Berbeda dari layanan orientasi dan informasi yang diberikan melalui
penjelasan atau uraian, maka layanan pembelajaran lebih berupa tindakan atau
upaya langsung dari Guru Kelas terhadap para siswanya, baik dalam bentuk
petunjuk, nasehat, ajakan, perintah, pemberian contoh ataupun latihan- latihan
tertentu. Para siswa diberi petunjuk, nasehat, perintah, ajakan, contoh-contoh
dan/atau latihan agar mereka benar-benar belajar sehingga pada diri siswa itu
secara perorangan tertanam sikap dan kebiasaan yang dimaksudkan dan tercapai
hasil belajar yang optimal, tidak hanya dalam kaitannya dengan mata pelajaran di
kelas yang bersangkutan tetapi juga hal-hal lain yang diperlukan dalam
pengembangan diri secara utuh.
Pelaksanaan layanan pembelajaran
tersebut dapat dilakukan di dalam kelas, baik dalam kaitannya dengan pelajaran
tertentu ataupun terlepas dari sesuatu mata pelajaran, dan dapat pula dilakukan
di luar kelas.
Aplikasi instrumentasi (baik tes
mau pun non-tes) yang secara langsung dikenakan kepada para siswa hampir-hampir
tidak ada, kecuali untuk siswa terte.itu yang memerlukan pengungkapan data
khusus, misalnya perlu dites inteligensinya. Tes inteligensi itupun tidak
diselenggarakan oleh Guru Kelas, melainkan oleh Guru Pembimbing atau ahli lain
yang berkewenangan untuk itu.
Instrumen berupa angket ada yang perlu diisi oleh
orang tua siswa, yaitu terutama yang
menyangkut :
1) identitas pribadi siswa,
2)
latar
belakang rumah dan keluarga, dan
3)
sejarah
kesehatan siswa.
Hasil
pengisian angket itu kemudian disimpan dalam bentuk himpunan data. Himpunan data ini selanjutnya dipelihara dan dikembangkan sehingga memuat berbagai keterangan penting tentang siswa yang bersangkutan.
Selanjutnya, himpunan data itu
dilengkapi dengan nilai-nilai hasil belajar, dan kegiatan ekstra-kurikuler.
Konferensi kasus perlu
diselenggarakan untuk membahas permasalahan siswa yang memerlukan keterangan
dan penanganan lebih luas. Konferensi kasus ini diselenggarakan oleh Guru Kelas
dengan mengundang orang tua siswa, Kepala Sekolah, dan jika diperlukan
mengikutsertakan pula guru kelas lain, guru agama, dan guru penjaskes yang
mengajar siswa tersebut, serta seorang Guru Pembimbing dari SLTP atau SLTA
terdekat. Hasil konferensi kasus ini dipergunakan oleh Guru Kelas untuk
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling lebih lanjut terhadap siswa yang
bersangkutan.
Kunjungan rumah perlu dilaksanakan oleh Guru Kelas
apabila untuk permasalahan siswa yang sedang ditangani diperlukan keterangan
lebih jauh dari dan tentang orang tuanya Serta tentang kondisi keluarganya,
dan/atau Guru Kelas ingin menyampaikan sesuatu kepada orang tua siswa tentang
permasalahan anaknya itu. Hasil kunjungan rumah dapat dipergunakan oleh Guru
Kelas untuk melanjutkan pelajarannya terhadap siswa yang bersangkutan. Lebih
jauh, dengan kunjungan rumah itu orang tua dapat diajak bekerja sama untuk
mengentaskan permasalahan siswa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar