• SIM PAI : Manajemen Kinerja Pendidik dalam pendidikan Islam

    MANAJEMEN KINERJA PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

    MakalahinidisusununtukmemenuhitugasmatakuliahSistemInformasiManajemenPendidikan Agama Islam

    DosenPembimbing : Dr. Helmawati, S.E, M.PdI


    DiusunOleh :
    Barda’iIskandar
    NIS :21030901100528



    PROGRAM MAGISTER
    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
    UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG
    2014 M/ 1435 H




    KATA PENGANTAR
    Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, berkat rahmat, hidayah serta inayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga serta shahabat-shabatnya juga umatnya yang selalu turut dan taat atas petunjuknya sampai hari kiamat
    Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam”, pada program Pasca sarjana Magister Pendidikan Islam Universitas Islam Nusantara Bandung, tentu saja untuk menggali informasi dan wawasan tentang SIM yang terkait dengan Pendidikan Agama Islam.
    Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan pencerahan-pencerahan dan penerangan berkaitan dengan materi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam
    Saya menyadari kekurangan serta kealphaan dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata “sempurna atau benar”, oleh karena itu kami mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari para pemerhati juga pembaca demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, akhirnya kepada Illahi Rabbi kami berserah diri dan hanya kepada-Nya kami mohon pertolongan.


    Pamanukan,     Mei  2014

    Penyusun




    DAFTAR ISI

    Kata pengantar                                                                                             i
    Daftar Isi                                                                                                        ii
    BAB I PENDAHULUAN                                                                            1
    1. Latar belakang Masalah                                                                  1
    2. Rumusan Masalah                                                                            2
    3. Tujuan Penulisan                                                                              3

    BAB II LANDASAN TEORI                                                                      4
    1. Pengertian Manajemen Kinerja                                                      4
    2. Pengertian Pendidik                                                                         6
    3. Pengertian Pendidikan Agama Islam                                              7

    BAB III PEMBAHASAN                                                                            10
    A.    Manajemen kinerja pendidik dalam pendidikan islam                 10
    BAB IV SIMPULAN                                                                                   14
    DAFTAR PUSTAKA                                                                                  15

    BAB I
    PENDAHULUAN
    A.           Latar Belakang Masalah
    Pentingnya pendidikan yang berkualitas dalam rangka pengembangan potensi manusia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia makin mengemuka dalam era global dewasa ini, mengingat globalisasi akan menjadikan kondisi kehidupan penuh dengan persaingan, dan dalam persaingan tersebut kualitas sumber daya manusia akan menjadi penentu keberhasilan dalam menghadapi semua itu.
    Dalam era global sekarang ini, dengan perkembangan Ilmu dan teknologi yang sangat cepat, keunggulan suatu bangsa tidak dapat lagi mengandalkan pada sumber daya alam, melainkan harus pada sumber daya manusia, sikap kreatif, kinerja inovatif, kemampuan membuat jejaring serta pemanfaatan teknologi menempati kedudukan lebih penting dibanding dengan sumber daya alam. Ini berarti bahwa dengan sumber daya manusia yang berkualitas, kinerjanya  juga akan  makin berkualitas, baik dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan organisasi, sehingga kehidupan masyarakat secara keseluruhan akan meningkat dalam berbagai terpaan perubahan dan persaingan
    Pendidikan berperan tidak hanya dalam pembentukan individu tapi juga dalam pembentukan budaya masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik, hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Nanang Fattah  bahwa “pendidikan merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia”,  dengan makin berkualitasnya hidup manusia, manusia dapat mengaktualisasikan dirinya secara terus menerus dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya kearah yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan kemasyarakatan. 1
    Salah satu bidang penting dalam Administrasi/Manajemen Pendidikan Agama Islamyang berkaitan dengan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan agama Islam, baik itu Pendidik seperti guru maupun tenaga kependidikan seperti tenaga administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya
    Dewasa  ini ada kecenderungan untuk menunjuk guru sebagai salah satu faktor penyebab minimnya kualitas lulusan siswa. Kritikan mulai dari ketidak efektifnya guru dalam menjalankan tugas, kurangnya motivasi dan etos kerja, sampai kepada ketidak mampuan guru dalam mendidik dan mengajar kepada anak didiknya. 2
    Pendidik (guru) dalam proses belajar-mengajar memiliki peran kunci dalam  menentukan kualitas pembelajaran. Guru diharapkan dapat menunjukkan  kepada siswa tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Dengan kata lain tugas dan peran pendidik yang utama adalah terletak aspek pembelajaran. Pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu secara  singkat dapat dikatakan bahwa, kualitas pendidikan  sangat dipengaruhi  oleh kualitas pendidiknya. Dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal  29 ayat 2 menyebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang mempunyai tugas melakukan pembimbingan dan pelatihan. Dalam konteks sistem bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil  pendidikan nasional tersebut, seorang pendidik harus memiliki kemampuan  untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
    Banyak  alasan mengapa diperlukannya menilai kinerja pendidik. Pertama, penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji, kedua, penilaian memberi satu peluang bagi pendidik untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan cara pendidik dalam pembelajaran ke siswa. Hal ini dapat mengembangkan satu rencana untuk memperbaiki kemerosotan apa saja yang mungkin sudah digali oleh penilaian dan mendorong hal-hal baik, dengan memberikan peluang pendidik dalam meninjau rencana karirnya dengan melihat kekuatan dan kelemahan yang diperlihatkannya.
    Seringkali dari pihak pimpinan pendidikan islam hanya mengukur kinerja dari hal gaji dan tunjangan, sementara prestasi kerja dan pengembangan kinerja pendidik kurang diperhatikan akibatnya menimbulkan beban psikologis, sehingga akan berdampak pada rendahnya output yang dihasilkan oleh lembaga tersebut. Mengamati permasalahan ini, maka pentingnya penulis membahas tentang diperlukannya menilai kinerja pendidik untuk meninjau aspek-aspek pengembangan profesionalismenya dalam Pendidika Agama Islam

    B.            Rumusan Masalah
    Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis rumuskan sebagai berikut;
    1.    Bagaimana Manajemen Kinerja Pendidik dalam Pendidikan Agma Islam

    C.           Tujuan Penulisan
    1.    Untuk mengetahui Manajemen Kinerja Pendidik dalam Pendidikan Agama Islam

     BAB II
    LANDASAN TEORI

    A.           Pengertian Manajemen Kinerja
    Menurut Azhar Susanto  (2004 : 68) mengatakan bahwa : manajmen di pandang sebagai upaya atau preoses pencapaian tujuan derrngan menggunakan keahlian orang lain. Manajemen merupakan proses pengaturan suatu lembaga, kelompok atau sistem untuk mencapai suatu tujuan. Adapun manajemen diartikan pula sebagai berikut:
    a.    Proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan atau penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
    b.    Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.3
    Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Job Performance), secara etimologis performance berasal dari kata to perform yang berarti menampilkan atau melaksanakanPrestasi Kerja atau penampilan kerja (performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang disasari oleh pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.4
    Ada beberapa pendapat dalam mengukur kinerja seseorang yaitu
    1.    Membuat penilaian kinerja
    Penilaian kinerja adalah prosedur apa saja yang meliputi penetapan standar kinerja, penilaian kinerja aktual pendidik, memberi umpan balik kepada pendidik dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi. 5
    Langkah-langkah untuk menilai kinerja meliputi tiga langkah yaitu mendefinisikan pekerjaan, menilai kinerja, dan memberikan umpan balik. Mendefinisikan pekerjaan berarti memastikan bahwa pendidik dan peserta didik sepakat tentang tugas-tugasnya dan standar jabatan. Menilai kinerja berarti membandingkan kinerja aktual pendidik dengan standar yang ditetapkan, memberikan umpan balik, membahas tentang progress pendidik dan rencana-rencana yang dibuat untuk tuntutan perkembangan ke depan.
    Ada beberapa tahap penilaian kinerja pendidik yang mencakup beberapa hal : a). Mutu (kecermatan, ketuntasan, dan dapat diterimanya kerja yang dijalankan), b). Produktivitas (mutu dan efisiensi dari kerja yang dihasilkan dalam periode tertentu), c). Pengetahuan jabatan (keterampilan dan informasi praktis/teknis yang digunakan dalam jabatan), d). Kehandalan (sejauhmana pendidik dapat diandalkan penyelesaian tugas dan tindak lanjut), e). Ketersediaan (sejauhmana pendidik tepat waktu, catatan kehadiran dan lainnya), f) ketidaktergantungan( sejauhmana kerja dijalankan dengan sedikit atau tanpa supervisi.6
    Penilaian idealnya berfungsi untuk mengelola kinerja pendidik artinya memberikan basis yang konkret untuk suatu analisis atas kinerja seorang pendidik dan langkah-langkah yang hendak diambil untuk mempertahankan atau mengubahnya.  dengan melakukan suatu analisis  untuk mengetahui dengan pasti karakteristik yang dituntut untuk kinerja jabatan yang berhasil. Secara grafik :
    2.    Pendekatan berdasarkan TQM (total quality management)
    Pendekatan TQM manajemen mutu total berupa program yang memadukan seluruh fungsi dan proses yang mencakup perancangan, perencanaan, fokus pada pelanggan, pendidikan dan pelatihan, kerjasama tim yang diarahkan untuk memperbesar kepuasan pelanggan.
    Karakteristik pendekatan ini mencakup hal : menggambarkan skala penilaian seluas mungkin sehingga pendekatan tersebut memuat beberapa kategori kinerja, mengukur hasil secara obyektif, mengidentifikasi secara khusus jika kemerosotan kinerja merupakan hasil dari motivasi, pelatihan, atau faktor-faktor diluar dari pendidik, gunakan umpan balik, mengajukan masalah-masalah dalam suatu suasana kemitraan dan nasihat yang konstruktif, dan mendasarkan standar kinerja pada suatu analisis atas kebutuhan dan harapan pelanggan.
    TQM menurut creech sebagaimana yang dikutip oleh Husaini Usman, memiliki lima pilar yang harus diperkuat yaitu a). produk, b) proses, c). organisasi, d). kepemimpinan, e). komitmen. Produk adalah barang atau jasa merupakan mata rantai pencaharian suatu organisasi. Produk yang berkualitas tidak akan tercapai tanpa proses kerja yang bermutu. Proses kerja yang berkualitas tidak akan timbul tanpa organisasi yang dikelola dengan baik. Organisasi akan sia-sia tanpa kepemimpinan yang benar. Keempat pilar diatas akan sia-sia tanpa adanya komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan kualitas.7
    TQM akan sukses diterapkan pada lembaga pendidikan bilamana manajer pendidikan melakukan SAL (seharusnya yang anda lakukan) yaitu :
    1)   Fahami : filosofi, visi, misi, aksi, kebutuhan siswa, dan keunikan pendidik
    2)   Ciptakan : proses yang efisien, budaya kerja yang kondusif, dan tim kerja yang solid
    3)   Galakkan :pencatatan data, usaha perbaikan dan semangat kerja
    4)   Kembangkan ; diri sendiri, siswa dan sesama pendidik
    5)   Dapatkan : kesamaan persepsi, komitmen atasan, teman selevel, dan siswa
    6)   Terapkan : gaya kepemimpinan partisipatif.8

    B.            Pengertian Pendidik
    Pendidik adalah orang yang mendidik, kata pendidik berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan sudaryanto dalam bukunya “Kamus Besar Bahasa Indonesia” menyatakan bahwa mendidik berarti memelihara, merawat dan memberi latihan agar seseorang memiliki Ilmu Pengetahuan seperti yang diharapkan (tentang sopan santun, akal budi, akhlak dan sebagainya). Dan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, perbuatan, cara mendidik, jadi pelaku pendidikan disebu pendidik termasuk guru didalamnya. Menurut UU RI No. 20 Th. 2003 pada bab 1 pasal 1 yang dimaksud pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong praja, widyaiswara, tutor, instruktur dan sebutan lain yang sesuai dengan kehususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan, sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.9
    Pendidik atau Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Menurut Abdul Wahab Rosyidi dan Umi Machmudah (2008), orang yang disebut Pendidik atau Guru adalah orang yang mempunyai kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Pendidik merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan kualitas pendidikan. Pendidik atau Guru sosok garda terdepan dalam membangun dan menciptakan sumber daya manusia . Setiap hari pada saat proses pembelajaran, pendidik  berhadapan langsung dengan peserta didik, sehingga di tangan pendidik, siswa diharapkan meningkat kualitas akademik, skill, kematangan emosional, serta moral spiritual (Kunandar; 2007).10
    Menurut Sutari Iman Barnadib sebagaimana yang dikutip Dwi Siswoyo dkk, pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Pendidik adalah orang yang dengan sengaja membantu orang lain untuk mencapai kedewasaan11

    C.           Pengertian Pendidikan Agama Islam
    Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia untuk menghadapi kelangsungan hidupnya hingga masa depan. Pendidikan dituntut untuk dapat mengantarkan manusia pada kehidupan yang sesungguhnya. Pendidikan yang dikenal dewasa ini tidak hanya mencakup secara umum tetapi juga spesifik kepada pendidikan agama Islam. Dimana pendidikan agama Islam dituntut untuk dapat mencetak generasi-generasi penerus yang handal baik dalam ilmu pendidikan umum maupun agama Islam. Sebelum kita membahas tentang pendidikan agama Islam secara spesifik tentulah kita harus mengetahui apa itu yang dinamakan pendidikan agama Islam
    Pendidikan Agama Islam adalah tiga kata yang masing masing mempunyai arti tersendiri apabila kata tersebut terpisah seperti halnya kata pendidikan dapat kita tinjau dari kata pembentukannya, kata pendidikan berasal dari kata “didik” karena mendapat imbuhan ‘’pe’’ dan akhiran ‘’an’’ maka kata ini mempunyai arti proses, cara atau perbuatan mendidik.
    Pendidikan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah ‘’Education’’, oxford dictionary memberikan makna ‘’ a prosess of teaching, training and learning,especially in school of colleges, to improve knowledge and develop skill yaitu sebuah proses mengajar, melatih dan belajar, khususnya di suatu lembaga sekolah untuk mentransfer pengetahuan dan mengembangkan kemampuan. Pendidiknya dikenal dengan Educator. Sedangkan dalam bahasa arab, pendidikan dikenal dengan sebutan “tarbiyah”, yang berarti secara etimologi(bahasa) adalah penambahan, pertumbuhan, pemeliharaan dan penjagaan.
    Az-Zamakhsyari mnenambahkan makna kata tersebut(tarbiyah) dengan “pengajaran dan kedudukan tertinggi”, majdudin menambahkan makna lain, yakni member makan dan kemuliaan. Berdasarkan pendapat para ahli Asep A fathurrohman(2013:33) menyimpulkan bahwa pengertian pendidikan istilah adalah usaha sadar manusia untuk mengembangkan seluruh potensi(fithrah) melalui kegiatan-kegiatan individu untuk kegiatan social, adat, budaya dan sebagainya dalam mencapai tujuan menjadi manusia yang seutuhnya dalam kerangka marahatillah12
    Sedangkan kata Agama secara etimologis sering diungkapkan dalam bentuk yang berbeda seperti agama, igama dan ugama. Kata agama sudah dipakai sejak zaman Kahuripan di bawah pimpinan Raja Erlangga ketika bangsa Indonesia menganut agama Hindu dan Budha. Selanjutnya kata agama berkembang sampai selat Malaka pada zaman kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Hayam Wuruk.
    Agama berasal dari bahasa Sansekerta, a berarti “tidak” dan gama berarti “kacau”. Bahasa Sansekerta sendiri termasuk rumpun bahasa Indo-Jeman. Kata ga atau gam berasal dari bahasa Belanda dan ge bahasa Inggris yang artinya sama dengan gam kati ini identik dengan go yang berarti pergi. Setelah mendapat awalan dan akhiran a, pengertiannya menjadi jalan, cara jalan, cara-cara sampai kepada keridoan Tuhan.
    Agama dalam istilah Latin disebut religie, re berarti kembali dan ligere artinya terkait. Ketika kata religie berkembang ke Eropa pelafalannya menjadi berbeda, di Belanda disebut dengan religie, di Inggris menjadi religion atau religious. Sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan Ad-dien, persamaan katanya millah yang diartikan sebagai agama. Ad-din dalam arti umum menurut Sukardi(1993:28) adalah paham tertentu, seperti Dienul-Islam, Dienun-Nashara-Yahudi dan sebagainya.
    Banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu yang mengartikan agama diantarnya ;
    a.       Balaj(sukardi, 1993:34) mengemukakan bahwa Ad-dien adalah kepercayaan dan amalan-amalan lahiriyah yang berhubungan antara khaliq dan makhluk.
    b.      Tamyizulddien khan mengartikan agama lebih luas lagi yaitu sebagai suatu kepercayaan pada sesuatu kekuatan Maha gaib yang bertanggung jawab atas semesta, berupa peraturan-peraturan yang terdiri dari aqidah-aqidah dan amalan-amalan perbuatan yang dilakukan sebagai perwujudan dari kepercayaan itu
    c.       Bozman(Sadullah 2004) mengemukakan pendapatnya tentang agama dalam arti luas : merupakan suatu penerimaan terhadap aturan-aturan dari sutu kekuatan yang lebih tinggi, dengan jalan melakukan hubungan yang harmonis dengan realitas yang lebih agung dari dirinya sendiri, yang memerintahkan untuk mengadakan kebaktian, pengabdian dan pelayanan yang setia
    d.        Ali dalam buku Hasanuddin(1988:28) agama pada umumnya ialah suatu system kredo(tata keimanan/rasa keyakinan) atas adanya yang mutlak di luar manusia, satu system ritus(tata peribadatan) manusia kepada yang dianggap mutlak itu, satu system norma(tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya13
    Kata ‘’Islam’’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Islam adalah Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw, yang berpedoman kepada Al-Quran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT, sedangkan Islam menurut bahasa mempunyai arti selamat, kedamaian dan sentosa. Sedangkan menurut Istilah Syara’ ialah berserah diri, tunduk patuh dengan kesadaran yang tinggi tanpa paksaan14
    Berdasarkan definisi dan pengertian diatas dapat disimpulkan mengenai Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang ditegaskan oleh Ahmad D Marimba mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.15 dan juga Ahmad Tafsir dalam bukunya mengatakan bahwa pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seorang kepada orang lain agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam16  dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang mengajarkan agama Islam atau nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam agar peserta didik berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.

      
    BAB III
    PEMBAHASAN

    A.           Manajemen kinerja pendidik dalam pendidikan islam
    Kinerja manusia atau yang dikenal dengan human performance ditentukan oleh kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Mutu pendidik merupakan salah satu faktor penentu mutu pendidikan. Sedangkan pendidik yang bermutu memiliki kemampuan professional dalam pendidikan islam memiliki syarat ahli dalam bidangnya dan memiliki kode etik (akhlak karimah).
    Untuk dapat menjadi tenaga professional dalam pendidikan islam maka pendidik perlu peningkatan profesionalisme berbasis keagamaan, yang berguna untuk pembentukan karakter peserta didik dan penanaman nilai-nilai akhlak yang melibatkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk itulah manajemen kinerja menjadi sangat penting dilakukan seiring dengan era saat ini, apalagi peserta didik yang menginjak remaja sudah banyak yang terkoyak secara mental dan spiritualnya.
    Manajemen kinerja guru diartikan sebagai daya upaya untuk meningkatkan kemampuan dan mendorong pendidik melalui berbagai cara agar bekerja dengan penuh semangat, efektif, efisien dan produktif sesuai dengan proses kerja yang benar agar mencapai hasil kerja yang optimal.
    Pengembangan kinerja pendidik dilihat dari sudut manajemen kinerja dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni pendekatan berbasis kompetensi (Competency Based Performance Management/CBPM) dan pendekatan berbasis kinerja (Performance Based Performance Management/PBPM). Pendekatan berbasis kompetensi melakukan pengembangan kinerja melalui peningkatan kemampuan pegawai/guru untuk melakukan sesuatu pekerjaan sesuai dengan peran dan tugasnya, sedangkan pendekatan berbasis kinerja melakukan pengembangan pegawai/guru melalui implementasi praktek-praktek terbaik (best practice) dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.
    Beberapa upaya yang perlu dilakukan bagi peningkatan kualitas kinerja pendidik dalam pendidikan islam adalah :
    1.      Penilaian pendidik
    Penilaian terhadap pendidik adalah proses pengukuran dan perbandingan prestasi kerja pendidik dengan indikator keberhasilan dalam pelaksanaan pekerjaan. Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
    Masalah yang sering terjadi dalam penilaian pendidik yaitu kejenuhan karir dalam sebuah sekolah yang kurang berkembang. Lebih-lebih jika sosok kepala sekolah memberikan penilaian yang kurang menyenangkan kepada pendidik yang telah bersusah payah dalam kinerja. Untuk itu, pendidik perlu mendapatkan stimulasi dari pekerjaan mereka, terutama dari kepala sekolah dalam memimpin dan bekerja sama dengan pendidik. Sebagaimana menurut Tilaar, kepala sekolah (manajer) pendidikan islam bukan hanya menguasai kemampuan dan keterampilan memimpin tetapi juga dituntut padanya dua hal yaitu, sebagai pemimpin yang dapat mengejawantahkan nilai-nilai islam di dalam sistem pendidikan islam dan pemimpin yang memiliki dan menguasai nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai permintaan zaman.17
    2.      Pembinaan/ pengembangan pendidik
    Pembinaan atau pengembangan pendidik merupakan usaha mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap pendidik yang ada. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap pendidik yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan berfikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan keterampilannya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Menurut Magginson sebagaimana yang dikutip oleh alwi, pengembangan sumber daya manusia (guru) yang ada berupa pendidikan, pelatihan dan bimbingan.13 Kata ”pengembangan” (development) adalah proses jangka panjang untuk meningkatkan potensi dan efektifitas. Sedangkan yang dimaksud dengan pengembangan sumberdaya manusia (guru) dalam konteks ini adalah sebagaimana dijelaskan oleh Handoko, yakni upaya lebih luas dalam memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian.18
    Aktualisasi nyata yang berhubungan dengan aspek-aspek pengembangan kinerja pendidik, seperti mengikutkan guru-guru dalam forum-forum ilmiah seperti pendidikan dan latihan (umum dan keagamaan), seminar, istighosah, silaturahmi antar guru, MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) atau kegiatan lain yang menunjang profesionalisme pendidik. Selain itu juga perhatian unsur pimpinan dalam melakukan pembinaan, pengarahan dan motivasi untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya.
    3.      Budaya religius
    Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama. Dengan dasar ini maka semua kegiatan pendidikan jadi bermakna. Apabila agama islam menjadi frame bagi dasar pendidikan islam, maka semua tindakan kependidikan dianggap suatu ibadah, sebab ibadah merupakan aktualisasi diri (self-actualization) yang paling ideal dalam pendidikan islam.
    Budaya religius meliputi sekumpulan nilai agama yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan dan simbol-simbol yang dipraktekkan oleh masyarakat disekitar sekolah (warga sekolah). Nilai yang dimaksud tersebut adalah suatu keyakinan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekelompok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai sesuatu yang bermakna atau tidak bermakna bagi kehidupannya. Nilai islam juga mendasari perilaku, tradisi, kebiasaan dan simbol-simbol yang dipraktekkan oleh masyarakat disekitar sekolah (warga sekolah).
    Dengan menyatukan antara pembinaan dan peningkatan kualitas guru dan menerapkan manajemen kinerja berbasis budaya religius maka dapat bermanfaat dalam menemukan sistem manajemen kinerja yang efektif, dalam rangka peningkatan kualitas pendidik yang berlandaskan ajaran islam, sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi menuju terciptanya pendidikan islam yang diperhitungkan dimasyarakat.19

     BAB IV
    SIMPULAN
    Pengembangan kinerja pendidik merupakan faktor yang amat menentukan pada keberhasilan melestarikan dan mentransformasikan nilai ilahiyah dan nilai insaniyah  dalam proses pendidikan dan pembelajaran di era perkembangan pengetahuan yang sangat cepat dewasa ini. Kinerja pendidik pada dasarnya menggambarkan kemampuan suatu profesi yang berkaitan dengan peran dan tugas sebagai pendidik. Termasuk profesi guru pendidikan islam untuk terus menerus melakukan upaya peningkatan kompetensi dan pembinaan peserta didik pada ketakwaan dan berakhlak karimah yang dijabarkan dalam pembinaan kompetensi enam aspek keimanan, lima aspek keislaman dan multi aspek keihsanan. Sehingga perlunya sistem manajemen kinerja berbasis religius untuk peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan agar tercipta insan kamil (manusia sempurna), yaitu manusia yang mampu menyelaraskan kebutuhan fisik, psikis, sosial,dan spiritual.












    DAFTAR PUSTAKA
    Abdul Mujib, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kencana, 2010).
    Alwi S., Manajemen Sumberdaya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi I. (Yogyakarta:BPFE, 2001)
    Daryanto & Mohammad Farid, Konsep dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah, Gava Media, (Yogyakarta, 2013)
    Dwi Siswoyo,dkk.Ilmu Pendidikan. (Yogyakarta : UNY Press, 2007
    Gary Dessler. Manajemen Sumber Daya Manusia., terj. Benyamin Molan.(Jakarta: Prenhallindo, 1997)
    Handoko Hani Manajemen. Edisi 2. (Yogyakarta: BPFE, 2003)
    H.A.R Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional. (Jakarta: Renika Cipta, 2000)
    Husaini Usman. Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta :UNY Press, 2004)
    Ahmad F Rahman Asep, Ilmu pendidikan islam sebuah pengantar, 2013, cet I,( kencana utama bandung, h. 163)
    Mukhtar, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta : Misaka Galiza, 2003)
    Kunandar. Guru profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta. Rajagrafindo Persada. Thn 2007.
    Nanang Fattah, Landasan Manajemen. (Bandung: Rosda Karya, 1999)
     ___________, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah, (Bandung: CV. Pustaka Bani Quraisy, 2004)
     Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2006)

    1.       Nanang Fattah, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah, (Bandung: CV. Pustaka Bani Quraisy, 2004),hlm. 7
    2.       www. Soekardiweda.blogspot.com. diambil pada tanggal 1 Maret 2013
    3.      Daryanto & Mohammad Farid, Konsep dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah, Gava Media, (Yogyakarta, 2013)
    4.       Nanang Fattah, Landasan Manajemen. (Bandung: Rosda Karya, 1999,hlm 19
    5.      Gary Dessler. Manajemen Sumber Daya Manusia., terj. Benyamin Molan.(Jakarta: Prenhallindo, 1997). hlm 3
    6.       Ibid .hlm. 6
    7.      Husaini Usman. Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta :UNY Press, 2004), hlm. 486
    8.       Ibid, hlm. 487
    9.      Asep Ahmad F Rahman , Ilmu pendidikan islam sebuah pengantar, 2013, cet I, (kencana utama bandung, h. 163)
    10.  Kunandar. Guru profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta. Rajagrafindo Persada. Thn 2007.
    11.   Dwi Siswoyo,dkk.Ilmu Pendidikan. (Yogyakarta : UNY Press, 2007), hlm.119
    12.  Ahmad tafsir, Ilmu Pendidikan Islami, Remaja Rosdakarya Bandung, 2012, Hal 33.
    13.  Abdul Mujib, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kencana, 2010). hlm.90
    14.   Ibid. hlm. 91
    15.  Dwi Siswoyo,dkk, Op.Cit. hlm. 121
    16.   Abdul Mujib, et.al. Op.Cit. hlm 96
    17.   H.A.R Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional. (Jakarta: Renika Cipta, 2000),hlm.159
    18.   Alwi S., Manajemen Sumberdaya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi I , (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2001.hlm. 88-89.
    19.   Handoko Hani Manajemen. Edisi 2. (Yogyakarta: BPFE, 2003).hlm.77



      
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Laman

Diberdayakan oleh Blogger.